Naik Diatas 100 Persen, Penetapan Pajak PBB Kota Cirebon Tahun 2024 Dinilai “Ugal-ugalan”,

ARAHBARU Cirebon – Masyarakat Kota Cirebon siap-siap kaget ketika menerima notif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2024. Terlebih kenaikan yang cukup signifikan belum ada sosialisasi secara masif kepada masyarakat.
Seperti yang dialami Ribka salah satu warga Pekalipan, Kota Cirebon, saat melakukan pembayaran PBB di kantor Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Cirebon, Kamis (25/1/2024).
Ribka mengaku kaget ketika melihat kenaikan pajak PBB yang harus dia bayar, karena kenaikan itu menurutnya sangat tinggi jika dibandingkan tahun 2023 lalu.
“Kebetulan saya ada dua tempat yakni di Pekalipan dan Pekiringan. Yang di Pekalipan misalnya tahun 2023 saya bayar PBB Rp 183.500 tapi tahun 2024 ini PBB yang harus saya bayar jadi Rp 718.231. Sementara yang di Pekiringan tahun 2023 besarnya Rp 161.040 tapi tahun ini jadi Rp 418.320,” ungkap Ribka.
Ribka tentu saja kaget melihat tagihan PBB 2024 itu, karena kata dia kenaikannya cukup besar, ditambah dirinya tidak pernah mendapatkan sosialisasi terkait kenaikan PBB tahun ini. Dia bahkan menilai jika kenaikan PBB itu cukup ugal-ugalan. “Saya orang awam sehingga tidak memahami regulasi dan latar belakang akan kenaikan PBB ini,” tuturnya.
Ribka pun mengaku keberatan, karenanya dia berharap kebijakan kenaikan yang sangat tinggi ini agar dikaji kembali dengan mempertimbangkan kesulitan masyarakat, khususnya dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari.
“Pihak terkait sebaiknya melakukan survey atas kondisi ekonomi masyarakat. Kita bisa melihat, pelaku usaha yang cukup terpukul dengan badai Covid kemarin, yang tentunya masih dirasakan dampaknya terhadap perekonomian sekarang yang belum 100% pulih,” katanya.
Ribka mengungkapkan, di sepanjang pekiringan hingga pekalipan masih banyak toko-toko yang tutup, jadi Pemkot Cirebon tidak bisa memukul rata begitu terhadap kenaikan harga tanah di daerah tersebut dengan mempertimbangkan potensi ekonominya.
“Karena jelas potensi ekonomi dan pertumbuhan penduduk kini beralih lebih banyak ke daerah selatan, hal ini tentu patut menjadi pertimbangan juga,” Paparnya. (Dms)