“Ide Gila” Supirman Bacawabup dari PDIP, Warga Ber-KTP Kabupaten Cirebon Dapat Rp 500 Ribu Perbulan
ARAHBARU – Konstelasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Cirebon kini mulai memanas. Sejumlah partai sudah membuka pendaftaran penjaringan. “Perang program” salah satu hal yang menjadi sorotan publik.
Program yang diusung menjadi tolak ukur “keseriusan” seorang kandidat, karena berkait dengan kewajiban yang harus ditunaikannya ketika nanti menjabat Bupati atau Wakil Bupati Cirebon.
Sebagai salah satu Bacawabup melalui kendaraan PDIP, Supirman yang mantan anggota DPRD Kabupaten Cirebon ini, tentu punya niatan ingin membangun pondasi ekonomi (kesejahteraan) masyarakat di Kabupaten Cirebon menjadi lebih baik lagi.
Ini mungkin terdengar klise, karena hampir semua calon pemimpin daerah kerap menggunakan slogan itu untuk meraih simpati dan empati masyarakat. Yang membedakan yakni bagaimana cara mereka berjuang.
Dia menyebutkan, intinya ada tiga kewajiban seorang kepala daerah itu, pertama menjamin masyarakatnya bisa makan, kedua menjamin masyarakatnya bisa aman, dan ketiga menjadi penengah ketika terjadi perselisihan atau kejadian di-masyarakatnya.
“Esensi seorang kepala daerah ya harus bisa memenuhi ketiga hal itu,” Ujar lelaki yang akrab disapa Tong Eng ini.
Tong Eng mungkin juga akan dinilai sebagai kandidat “omdo” alias omong doang, tatkala melontarkan keinginannya untuk bekerja dengan cara “me-manusiakan manusia”. Apalagi sampai tercetus keinginan membuat program memberikan subsidi Rp 500 ribu setiap bulan kepada warga yang ber-KTP Kabupaten Cirebon.
Gagasan pemberian uang sebesar Rp 500 ribu setiap bulan itu, kemungkinan besar akan dianggap sebagai “Ide Gila” terlepas terlaksana atau tidaknya ide tersebut. Tapi Tong Eng yakin bisa mewujudkan ide gilanya itu meski nanti penerapannya secara bertahap. “Minimal ini sebagai bentuk tanggungjawab, dan sekaligus pengejawantaan dari misi partai yang mengedepankan kedekatan dengan wong cilik,” tegas Tong Eng.
Bahkan Tong Eng menyebutkan mampu menyediakan anggaran Rp 1,5 Triliun setahun tanpa mengutak-atik APBD yang ada saat ini. Lalu darimana mendapatkan dana sebesar itu, inilah pertanyaan yang sangat menggelitik.
Dia mengaku punya langkah kongkret yang memang belum dia buka darimana asal aliran dana untuk program itu. Hanya saja dia menyebut bahwa sumber dana itu sebenarnya sebagian sudah digali oleh Pemkab Cirebon, hanya saja jumlahnya masih sangat jauh dari ekspetasi.
“Apa yang didapat Pemkab saat ini sangatlah kecil, dan saya punya cara untuk menggalinya yang jauh lebih besar dibanding yang diterima Pemkab saat ini. Tambahan dana itulah yang akan digunakan untuk mensubsidi Rp 500 ribu perbulan itu. Tidak semua orang bisa melihat peluang itu, tapi saya bisa mewujudkannya,” tegasnya.***


















