Wakil Wali Kota Cirebon Sebut Mental Entrepreneur Harus Dibangun Sejak Usia Remaja

ARAH BARU, CIREBON – Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati menyebut pembangun mental entrepreneur perlu dibangun sejak usia remaja. Termasuk bagi kalangan pelajar di tingkat SMA, agar mereka memiliki perspektif luas untuk menyiapkan masa depannya.

Hal itu seperti disampaikan Eti Herawati usai menghadiri event SAMA-RATHA DAY, di SMA Santa Maria 1 Cirebon Jalan Sisingamangaraja, Kamis (3/11).

“Menumbuhkan jiwa wiraswasta atau entrepreneur memang diperlukan sejak usia sekolah. Event SAMA-RATHA DAY ini sangat baik untuk hal itu,”.

Eti Herawati

Menurut Eti, SAMA-RATHA DAY dapat menjadi ajang untuk mengedukasi para pelajar agar memahami dan mengimplementasikan kemampuan berwirausaha.

“Mental untuk berwirausaha akan menjadi bekal mereka kelak. Sehingga akan banyak pilihan untuk menentukan masa depan, tidak hanya pekerjaan formal, tapi bisa juga dengan wirausaha,” tuturnya.

Eti menegaskan, pihaknya mendukung event SAMA-RATHA DAY yang digelar SMA Santa Maria 1 Cirebon melalui kolaborasi dengan Universitas Kristen Maranatha.

“Event semacam ini akan banyak memberikan ilmu dan pengalaman bagi pelajar. Sehingga harapannya nanti bisa dipraktikkan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Santa Maria 1 Cirebon, Ongko Sumedi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Universitas Kristen Maranatha. Acara berlangsung pada 3-4 November 2022.

“Tema tahun ini Today A Dreamer, Tomorrow A Leader. SAMA-RATHA merupakan kepanjangan dari SMA Santa Maria 1 Cirebon dan Universitas Kristen Maranatha,” kata Ongko.

SAMA-RATHA DAY bukan hanya diikuti pelajar dari SMA Santa Maria 1 Cirebon, namun dari sejumlah sekolah SMA di Kota Cirebon juga diundang. Selama kegiatan SAMA-RATHA DAY, para pelajar dilatih menjadi wirausaha.

BACA JUGA :  Personel Polres Gowa Terangkai dalam Kegiatan Pencerahan Qalbu

Ongko menambahkan, SMA Santa Maria 1 Cirebon sudah menerapkan pendidikan entrepreneur dalam kurikulum sekolah. Sehingga kegiatan ini merupakan bagian dari hal tersebut.

“Pendidikan entrepreneur bagian dari kurikulum sekolah, terutama kurikulum merdeka ataupun KTSP 2013, dengan metode pembelajaran mengacu pada pendekatan bakat dan minat,” katanya.

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai