Protokol Code Blue, Atasi Pasien Darurat Jantung

Tulungagung,-Arah baru.id- RSUD dr. Iskak Tulungagung menerapkan protokol Code Blue untuk penanganan pasien dalam kondisi kedaruratan medis. Kasus yang paling banyak terjadi adalah henti nafas dan henti jantung.

Dokter spesialis emergency RSUD dr. Iskak, dr. Hari Aditya Nugroho, Sp.EM mengatakan Code Blue memberi informasi terjadinya situasi kedaruratan medis pada pasien. “Dinamakan kondisi Code Blue ketika terdapat pasien yang membutuhkan resusitasi atau pertolongan medis. Yang paling sering terjadi adalah pasien henti jantung dan henti nafas,” terang dr. Hari Aditya dalam morning report perawat di Ruang Auditorium Gedung IDIK lantai 2, Jumat (09/08/2024).

Dalam penanganan code blue, respon time (waktu merespon) yang diperlukan maksimal lima menit. Terhitung mulai panggilan hingga terkumpulnya minimal jumlah  anggota tim resusitasi.

Tim Code Blue terdiri dari dokter sebagai pemimpin, perawat IGD dan perawat ruang intensif sebagai asisten pemimpin, petugas dari  ruangan yang ditempati oleh troli emergency serta satu orang pendokumentasi.

Tim 1 sebagai pemimpin resusitasi yang bertanggung jawab dalam memimpin resusitasi, Tim 2 berperan membantu kompresi dinding dada, Tim 3  bertugas melakukan defibrilasi, pemasangan monitor, menyiapkan airway dan breathing management, Tim 4 sebagai pemberi obat-obatan. dan Tim 5 pendokumentasi.

Saat ini Tim Code Blue telah tersebar di beberapa titik. Pada setiap titik dilengkapi troli emergency berisi perlengkapan medis serta obat-obatan penting yang dibutuhkan dalam keadaan darurat. Mereka tersebar di ruang hemodialisa, ruang flamboyan, bougenvil, kantor manajemen, graha hita lantai 1 dan 2, graha mandiri lantai 2-5 dan ruang anggrek. Pemilihan titik lokasi tersebut bertujuan memback-up ruangan di sekitar lokasi kejadian.

BACA JUGA :  DPC Permahi Makassar Gelar Pelantikan dan Simposium Hukum Nasional

Ketika terjadi situasi kedaruratan medis pada pasien non-IGD/non-ICU, protokol Code Blue bisa diterapkan dengan ketentuan tahapan sebagai berikut:

• Tenaga kesehatan atau orang yang mengetahui korban pertama kali segera memberikan pertolongan bantuan hidup dasar (BHD) serta melakukan cek respon mata dan pendengaran korban.

• Segera mengaktifkan kode Code Blue dengan cara menghubungi 300 atau Pusat Informasi sebagai audio sentral dengan format jumlah korban, asal rungan dan kondisi pasien

• Pusat Informasi mengumumkan pada audio sentral dengan format informasi:  “Code Blue… Code Blue… Code Blue! sembari menyebut asal ruangan, jumlah korban serta kondisi yang dialami”

• Tim Code Blue menuju lokasi kejadian serta troli emergency yang letaknya dekat dengan lokasi kejadian dibawa ke titik kejadian.

• Pasien diberikan pertolongan resusitasi. Apabila kondisi denyut nadi masih berjalan dan bernafas kembali maka korban akan dipindahkan ke ruangan intensif

• Setelah itu petugas menelepon kepada dokter penanggung jawab untuk melaporkan kondisi korban terkini

• Catatan, jika korban bukan pasien rawat jalan atau rawat inap maka setelah dilakukan pertolongan resusitasi akan dipindahkan menuju IGD. Hal tersebut dilakukan karena, korban sebelumnya belum memiliki nomor registrasi pasien RSUD dr. Iskak

Kegiatan morning report ini dimulai dengan menyampaikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan pelayanan di rawat inap yang telah dilakukan. Selain kecermatan mengidentifikasi pasien, pemberian tindakan medis yang sesuai dan terukur baik oleh dokter dan perawat menjadi kunci keberhasilan pelayanan rumah sakit ini.

Hadir dalam kegiatan itu Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Ravi Tanwirul Afkara, MMRS, team manajemen pelayanan pasien, ketua dan anggota sub komite keperawatan, perawat dari kepala ruangan.(AG

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai