Kuliner Khas Cirebon yang Meledenda yaitu Docang

arahBaru, Cirebon– Salah satu daerah yang dikenal di Jawa Barat (Jabar) yang mempunyai beragam sajian kuliner yang khas yaitu Kota Cirebon.

Ada satu kuliner yang cukup populer dan legendaris dari sekian banyaknya kuliner khas ‘Kota Udang’, yaitu Docang.

Nama makanannya ialah docang, apaan tuh docang ? Terlebih konon katanya, makanan tersebut telah ada sejak era Wali Songo yang sangat pas dimakan musim hujan seperti ini dan rasa yang engga kalah dari empal gentong, dan dijamin bisa bikin hangat badan kalian di musim hujan.

Docang adalah makanan tradisional yang berasal dari Cirebon dan sekitarnya yang terbuat dari campuran potongan lontong, parutan kelapa, daun singkong, daun kucai, toge, dan kerupuk. Bahan-bahan tadi kemudian disiram dengan kuah dage atau oncom. docang berasal dari bahasa Cirebon singkatan dari dua kata yaitu: bodo dan kacang (tauge).

Docang merupakan perpaduan dari lontong, daun singkong, toge, dan kerupuk, yang berkolaborasi sayur oncom yang terbuat dari ampas tahu dicampur sedikit bungkil kacang tanah (sisa perasan dijadikan minyak) yang disebut gempa (yang dihancurkan) serta dikombinasikan dengan parutan kelapa muda. Di Cirebon sendiri, docang umumnya dijadikan sebagai menu sarapan pagi. Namun demikian, tidak jarang juga dapat ditemukan para penjual docang yang biasa berdagang di siang hingga malam hari.

Docang merupakan kuliner khas yang hanya bisa ditemui di Cirebon, bahkan disetiap sudut jalan mudah ditemukan. Masakan ini sudah ada sejak zaman Wali Songo menyiarkan Agama Islam di kawasan Cirebon dan sekitarnya. kuliner ini, konon sejarahnya dibuat untuk meracuni para Wali Songo.

BACA JUGA :  Penguatan Psikologis pada Personil Polri yang Laksanakan Pengamanan Kotak Suara di Kantor PPK Rappocini Makassar

BACA YUK: Dinkes Kota Cirebon Hadirkan Layanan Pendaftaran BPJS Berbasis Aplikasi
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, seorang pangeran bernama Rengganis yang tidak menyukai keberadaan Wali Songo memutuskan untuk meracuni mereka dengan membuat sebuah masakan. Setelah disajikan, para Wali Songo pun lahap menyatap masakan ini saat berkumpul di Masjid Sang Cipta Rasa. Keajaiban muncul, bukannya keracunan, para Wali Songo pun ketagihan dengan masakan dari Pangeran Rengganis. Sejak itulah, docang dikenal oleh masyarakat sebagai kulier khas Cirebon yang penuh misteri.

Salah satu penjual docang yang biasa berdagang pagi hingga malam hari adalah Docang Wiwi. Nama Docang Wiwi sendiri diambil dari nama sang pemilik, yaitu ibu Wiwi. Di tempat Ibu Wiwi, satu porsi docang dijual dengan harga Rp 12 ribu. Sementara jika ingin mendapat tambahan satu piring kerupuk, pelanggan cukup mengeluarkan uang Rp5 ribu.

Bagi yang penasaran dengan cita rasa docang khas Cirebon, bisa datang langsung ke tempat penjualnya, yaitu Docang Wiwi. Lokasinya berada di Jalan Kesambi Raya, Kota Cirebon, Jawa Barat. Jika dari Stasiun Prujakan, tempat penjual Docang ini hanya berjarak kurang dari 1 Kilometer.

(Evi)

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai