Diduga Setelah Makan Color dan Jasuke, 26 Anak SD di Kudus Alami Keracunan

arahBaru – Diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap makanan cilor dan jasuke yang dijajakan pedagang keliling di kompleks sekolah sebanyak 26 anak sekolah dasar (SD) 2 Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin (13/2).
Puluhan siswanya mengeluh sakit yang diduga akibat keracunan makanan dari pedagang keliling setelah mengikuti upacara bendera di sekolah. Hal ini menurut Kepala SD 2 Mejobo Sri Suanti.
Kemudian, kata dia, sekitar 26 siswa dan sekitar pukul 08.15 WIB, mengeluh sakit perut, bahkan ada yang muntah-muntah dan pusing kepala.
Dari 26 siswa yang mengeluh sakit perut tersebut, terdapat 10 siswa yang dilarikan ke Puskesmas Jepang untuk mendapatkan perawatan karena ada pula dua siswa yang pingsan saat upacara bendera.
“Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Jepang, kemudian siswa mulai diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan siswa, kata dia, sebelum pelaksanaan upacara bendera puluhan siswa membeli jajanan cilor atau aci yang digoreng bersama telor serta jasuke atau jagung susu keju.
Setelah para siswa memakan jajanan tersebut, lantas mengikuti upacara bendera. Saat berlangsung upacara terdapat sejumlah siswa yang mulai merasakan mual-mual dan pusing.
“Akhirnya setelah upacara bendera selesai, banyak yang mengeluh perut mual dan kepala pusing, sehingga dilarikan ke Puskesmas Jepang,” ujarnya.
Ahmad Dafi, siswa kelas 2 SD 2 Mejobo ditemui di Puskesmas Jepang didampingi orang tuanya mengakui sebelumnya memang membeli cilor dan jasuke dari pedagang keliling yang mangkal di depan gerbang sekolah.
Hanya saja, kata dia, setelah upacara bendera merasakan perut mual dan kepala pusing hingga muntah-muntah.
“Saat ini sudah baikan, sehingga diperbolehkan pulang,” ujarnya.
Kapolsek Mejobo AKP Cipto mengatakan, usai kejadian tersebut pihaknya langsung mengamankan seorang pedagang yang menjual makanan tersebut.
Selain mengamankan pedagang, Polisi juga menyita sejumlah barang di antaranya Jasuke, Maklor dan Cilor. Termasuk, sisa jajanan yang dikonsumsi murid saat jam istirahat.
WN (34) yang merupakan penjual jajanan tersebut syok saat didatangi pihak kepolisian dilokasi ia berjualan di sekolah untuk dimintai keterangan. Saat dimintai keterangan, WN mengaku baru pertama kali menjajakan jualannya di SD N 2 Mejobo, dan belum lama menjual jenis jajanan itu di sekolah.
(Evi)