Antisipasi Maraknya Berita Hoax Setelah Pemilu.

Antisipasi Maraknya Berita Hoax Setelah Pemilu.

Penulis : Dahlan Sapa 

Akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Lalu bagaimana caranya agar tidak terhasut….?

“Kita mendorong semua pihak untuk menangkal hoax, karena saat ini sangat rawan terhadap pengaruh masalah kebangsaan, seperti radikalisme, terorisme, intoleransi dan sebagainya. Pers harus bisa menyajikan berita yang akurat, berimbang, serta menyejukkan. “Peran pers sangat penting untuk menangkal berita hoax,” tegas Dahlan Sapa.

“Apalagi sekarang kita dihadapkan dengan tahun politik. Kita berharap literasi digital di masyarakat bisa membaik, dan ini bisa mengeliminasi serta mengantisipasi hoax yang ada di medsos, termasuk WhatsApp,” tuturnya

Menurut Dahlan Sapa, media sosial dan media massa harus terus memberikan konten-konten positif yang dapat menumbuhkan optimisme. Sehingga mampu membawa perubahan bagi negara, di tengah maraknya peredaran berita bohong atau hoax, seiring penggunaan media sosial secara meluas di kalangan masyarakat.

Perlu adanya peran serta insan kehumasan dan pers untuk memberantas berita-berita hoax. Selain itu, kedua profesi ini harus bisa memberikan konten-konten positif yang dapat menumbuhkan optimisme bagi masyarakat.

Pemilu 2024 yang saat ini sudah mulai memasuki tahap rekapitulasi ditingkat Kabupaten/Kota, ternyata dibarengi dengan bertebarannya informasi atau berita hoax yang mengandung ujaran kebencian dan SARA, yang beredar luas di media sosial dan online, khususnya terkait kinerja panitia dan hasil pemungutan suara pemilu 2024.

BACA JUGA :  Лучшие Ставки в Спорт Сегодня: на Что Ставить Сегод

“Saya mengajak seluruh rekan -rekan awak media untuk bersama -sama mencegah dan menangkal berita hoaks dan ujaran kebencian jangan sampai beredar luas dimasyarakat dengan prinsip saring sebelum sharing yaitu ketika kita menerima suatu berita yang belum jelas kebenarannya maka sebaiknya kita saring dulu dengan mengkonfirmasi kepada sumber berita atau pihak yg berwenang untuk menjelaskan, dan bila sudah dikonfirmasi kebenarannya maka barulah kita sharing kepada yang lain,” tegas Dahlan Sapa. (Red)

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai