Program Barak Siswa Disambut Antusias, Bunda Fifi: Banyak Anak Menyesal dan Ingin Berubah

ARAHBARU, Kuningan – Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kuningan, Hj. Fifi Sopiah, atau yang akrab disapa Bunda Fifi, memberikan edukasi kepada 35 siswa SMP yang tengah mengikuti program pembinaan karakter di barak siswa.

Dalam kunjungannya, Bunda Fifi memberikan materi seputar pentingnya budi pekerti, etika di sekolah dan rumah, serta bahaya bullying. Ia juga menekankan nilai-nilai kedisiplinan dan sopan santun kepada orang tua.

“Materi yang kami sampaikan mencakup etika, budi pekerti, serta pengenalan tentang bullying. Anak-anak juga diajak memahami pentingnya bersikap sopan di rumah dan menghargai orang tua serta saudara,” ujar Bunda Fifi kepada Radar Cirebon, Rabu (28/5/2025).

Menurutnya, selama sesi edukasi, sejumlah siswa sempat mengungkapkan penyesalan atas perilaku mereka di masa lalu dan menyatakan komitmen untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan patuh terhadap orang tua.

“Ketika saya tanya soal perilaku mereka sebelumnya, banyak yang merasa menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya. Mereka mendapatkan banyak pelajaran berharga di sini,” tambahnya.

Bunda Fifi juga mengungkapkan bahwa para siswa merasa betah menjalani pendidikan di barak. Selain karena fasilitas dan makanan yang baik, para pelatih juga memperlakukan siswa dengan penuh perhatian dan tanpa tekanan.

“Banyak anak justru minta agar masa tinggalnya diperpanjang. Mereka merasa nyaman, pelatihnya baik, makanannya enak, dan suasananya menyenangkan,” ucapnya sambil tersenyum.

Sebagai bentuk dukungan, Bunda Fifi menegaskan bahwa KPAID sangat mendukung penuh program yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ini, yang saat ini baru berjalan di Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA :  Kolaborasi untuk Keselamatan, Jasa Raharja Hadiri Forum Lalu Lintas di Kabupaten Cirebon

“Kuningan menjadi wilayah pertama yang menjalankan program wamil siswa. Kami harap program ini bisa diperluas ke daerah lain,” tegasnya.

Ia berharap agar program pendidikan karakter semacam ini dapat terus berjalan di berbagai daerah, terutama di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan).

“Kalau bisa kegiatan seperti ini terus dilaksanakan sampai tidak ada lagi anak-anak yang terjerumus ke tindakan negatif seperti melawan orang tua, tawuran, atau penyalahgunaan narkoba,” harapnya.

Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya peran serta orang tua dalam mendidik anak. Menurutnya, pola asuh zaman sekarang berbeda dari dulu, sehingga perlu adaptasi dan konsultasi jika mengalami kesulitan.

“Pola asuh harus ditingkatkan. Jika tidak tahu caranya, bisa konsultasi ke UPTD PPA, kepolisian unit PPA, atau lembaga perlindungan anak seperti KPAID. Kami siap membantu anak-anak di wilayah Ciayumajakuning,” ujarnya.(MDR)

Spread the love

Mungkin Anda juga menyukai