Anies Baswedan di Desak agar Segera Umumkan Bakal Cawapres, Demokrat Akan Evaluasi Dukungan
arahBaru.id Cirebon Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief Menyatakan perihal urgensi
sosok calon wakil presiden bagi capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)
Anies Baswedan menuai dinamika di internal. Apalagi, Andi mengungkapkan Partai Demokrat akan mengevaluasi dukungan.
Andi menduga lambatnya deklarasi cawapres menjadi penyebab elektabilitas Anies mengalami tren penurunan dalam
sejumlah lembaga survei akhir-akhir ini. Dengan dugaan itu, Demokrat bakal mengusulkan kepada Anies agar segera mendeklarasikan pasangan capres-cawapres pada Juni 2023. “Memang ada kecenderungan menurun dari survei Indikator, karena mungkin dugaan kami, adalah lambatnya proses deklarasi,”kata Andi saat dihubungi, Senin (5/6/23).
Andi menilai deklarasi Anies dan pasangannya bakal bisa mengerek elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam bursa capres 2024, Sebab para pendukung membutuhkan kepastian sehingga mampu memberikan dukungan lebih maksimal pada kontestasi politik itu.
“Kalau jarak sudah cukup menganga, itu pasangannya juga akan berat.
Jadi harus segera dilakukan deklarasi berpasangan supaya rakyat dan basis-basis pemilih partai maupun mereka yang mau perubahan itu yakin, mulai bergerak, dan menaikkan kembali elektabilitas Pak Anies,” ujar Andi.
Indikator Politik Indonesia sebelumnya mencatat elektabilitas Anies terbawah dibandingkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berada di posisi pertama dan Capres PDIP Ganjar Pranowo di posisi urutan kedua.Berdasarkan simulasi 18 nama capres, Prabowo unggul dengan 25,3 persen. Beda tipis dengan Ganjar yang memperoleh 25,2 persen; sementara Anies 12,5 persen.
Pada simulasi 10 nama capres, Prabowo teratas dengan 29,1 persen; Ganjar 26,1 persen; dan Anies 13,2 persen
Selanjutnya berdasarkan simulasi tiga nama capres 2024, suara Prabowo masih tertinggi dengan 38 persen. Disusul Ganjar 34,2 persen; Anies 18,9 persen; dan 8,8 persen lainnya tidak tahu atau tidak menjawab. Keunggulan Prabowo diduga lantaran disokong suara pendukungnya pada Pemilu 2019. (Rendi Yusup)