Komitmen PT KAI Berikan Keselamatan dan Keberlanjutan untuk Bangsa Indonesia
ARAHBARU, Kota Cirebon – Memberikan Keselamatan dan keberlanjutan merupakan dua elemen yang saling terkait dalam mendukung KAI Group. Dengan membangun budaya keselamatan yang kuat keberlanjutan di masa depan otomatis juga akan tercapai. Hal itu merupakan pengejawantahan dari peringatan HUT KAI ke+79 yang kali ini mengangkat tema “Safety and Sustainability.”
Selain berfokus pada keselamatan, KAI juga terus mendukung keberlanjutan melalui langkah-langkah konkret termasuk instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa stasiun dan fasilitas operasional lainnya. Langkah ini tidak hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengurangan penggunaan energi konvensional.
Lebih lanjut, KAI terus meningkatkan layanan yang ramah lingkungan dan hemat biaya bagi penumpang. Salah satunya adalah penyediaan air minum gratis di beberapa stasiun kereta api, sehingga penumpang tidak perlu membeli air kemasan plastik, yang tidak hanya lebih ekonomis tetapi juga membantu mengurangi limbah plastik.
“Kami ingin memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik dan juga lebih ramah lingkungan bagi para penumpang. Dengan menyediakan fasilitas air minum gratis, penumpang bisa menikmati perjalanan dengan lebih nyaman, sekaligus mendukung upaya pengurangan sampah plastik,” ujar Dicky Eka Priandana, Vice President KAI Daop 3 Cirebon.
Memasuki usia ke-79, KAI telah mencapai berbagai pencapaian, termasuk penyelesaian dua Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. KAI juga terus melakukan transformasi dari berbagai aspek melalui investasi berkelanjutan yang bertujuan memberikan kesejahteraan bagi pekerja seperti renovasi griya karya, pembangunan rumah singgah, pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di stasiun dan balai yasa dengan harapan dapat memberikan fasilitas dan kenyamanan bagi pekerja serta mendukung implementasi ESG.
Beberapa milestone penting dan prestasi yang membanggakan yang KAI capai pada tahun 2024 ini di antaranya berhasil menyelesaikan permasalahan aset di Kota Medan, melaunching KA Blambangan Ekspres sebagai KA dengan rute terpanjang dari Stasiun Pasar Senen di Jakarta ke Stasiun Ketapang di Banyuwangi, pengadaan 54 lokomotif CC205 untuk mendukung peningkatan kapasitas angkutan batu bara di Sumatera Selatan. KAI juga melakukan peningkatan performa prasarana untuk mendukung percepatan waktu tempuh, kemudian mendapatkan predikat “Baik” dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait kualitas penerapan faktor ESG serta meraih penghargaan Best Crisis Handling BUMN dari Kementerian BUMN RI.
Kabar membanggakan juga datang dari Insan KAI yang telah berhasil mengoperasikan kereta cepat Whoosh serta menjuarai kompetisi World Skill Competition di Perancis. Tidak hanya itu, pada tahun ini KAI turut megimplementasikan employee well-being program dengan menghadirkan Railkids Daycare KAI, melakukan beuatifikasi di beberapa stasiun, hingga sukses menjadi tuan rumah ARCEO (ASEAN Railway CEOs’ Conference) ke-44 di Kota Bandung.
Sampai dengan bulan Agustus 2024, KAl Group telah mengoperasikan perjalanan sebanyak 53.439 KA Barang, 416.931 KA Penumpang, 259.678 KRL, 12.998 KA Bandara, dan 71.011 LRT Jabodebek. Sementara untuk Whoosh hingga 16 September 2024, sudah beroperasi 11.883 perjalanan. Data ini menunjukkan betapa besarnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI Group dan pentingnya pelaksanaan budaya keselamatan.
Pada kesempatan yang sama, pada Sabtu (28/9) dalam peringatan HUT KAI Ke-79 di Daop 3 Cirebon, dilakukan uji operasional Centralized Trafic Control (CTC) section 1. Uji coba CTC atau sistem pengendalian perkeretaapian terpusat tersebut meliputi lima stasiun yaitu Tanjungrasa, Pabuaran, Pringkasap, Pasirbungur dan Cikaum. Centralized Trafic Control (CTC) dioperasikan untuk menjamin keselamatan dan efektifitas penggunaan sumber daya dalam pengoperasian kereta yang dilakukan KAI yang sejak dulu setiap stasiun dikendalikan oleh 1 orang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api), kini kendali stasiun akan dilakukan secara remote di CTC oleh 1 orang PPKP (Pengatur Perjalanan Kereta api Terpusat). PPKP di CTC dapat mengendalikan beberapa stasiun secara langsung.
Tuntutan teknologi membuat CTC di Daop 3 Cirebon sangat dibutuhkan dalam menjamin keselamatan serta efektifitas dalam penggunaan sumber daya. Diharapkan dengan uji operasional CTC tersebut yang berfungsi sebagai sistem pengendali lalu lintas perjalanan kereta api secara terpusat dapat semakin menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan KA.
KAI terus berkolaborasi membangun budaya keselamatan yang proaktif sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang masyarakat berikan kepada Perusahaan. Strategi yang akan KAI arahkan bertujuan agar KAI menjadi moda transportasi yang sustainable dengan memberikan layanan yang lebih berkualitas bagi masyarakat dengan memaksimalkan operational excellence, customer loyalty, ESG, dan financial sustainability.
“KAI akan meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian selama masa Posko Angkutan Nataru 2025 nanti. “Safety and Sustainability.” Safety is our DNA, Sustainability is our Future,” tutup Dicky.(Dms)